
Dukung Peningkatan IP BRMP Banten Pastikan Irpom Termanfaatkan di Musim Kering
Serang, 18 Juni 2025 – Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045 melalui "Asta Cita" Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam penguatan ketahanan pangan nasional, Balai Penerapan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Banten, terus mengoptimalkan berbagai program strategis.
Salah satu inisiatif krusial adalah pengembangan Irigasi Perpompaan (Irpom) yang terbukti menjadi solusi vital di tengah tantangan musim kering.
Musim kering yang mengakibatkan berkurangnya pasokan air, dapat berdampak langsung pada penurunan indeks pertanaman dan potensi gagal panen. Menanggapi kondisi ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menggelontorkan puluhan ribu bantuan irigasi perpompaan.
Irigasi perpompaan adalah sistem pengairan modern yang memanfaatkan pompa berkapasitas besar, dilengkapi dengan rumah pompa dan bak penampungan. Sistem ini dirancang untuk mengairi minimal 20 hektar lahan sawah per satu unit pompa, memastikan ketersediaan air meskipun curah hujan minim.
Hari ini, Kepala RMP Banten, Dr. Suharyanto, SP, MP melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi Irpom di Kelurahan Kasemen, Kota Serang bersama dengan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Lahan Marginal, Dr. Ir. Anny Mulyani, MS, dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Dr. Agus M. Tauchid, M.Si, serta Kapoksi Hukum dan Humas LIP, Reynold, S.P., M.Sc.
Kunjungan diawali di Kelompok Tani (Poktan) Angsana Jaya Kelurahan Kasemen, yang telah mendapatkan bantuan Irpon di tahun 2024. Bantuan ini secara signifikan meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari yang semula hanya 1 kali tanam menjadi 3 kali tanam dalam setahun. Selanjutnya rombongan bergerak ke Kronjen Jaya Kelurahan Kasemen, yang baru mendapatkan bantuan Irpom tahun ini. Kunjungan diakhiri di Poktan Sinar Fajar Kelurahan Kasunyatan, yang juga mendapatkan bantuan pompa tahun 2024. Di lokasi ini bantuan pompa sangat efisien dalam mengairi persawahan, sebelumnya petani memanfaatkan pompa menggunakan bahan bakar solar sehingga biaya yang dikeluarkan cukup besar dibanding saat ini melalui penggunaan pompa listrik.
Semua pompa bantuan yang dikunjungi memanfaatkan air dari sungai Cibanten. Keberadaan irigasi perpompaan ini memberikan manfaat nyata, terutama saat curah hujan berkurang. Semua pompa memanfaatkan air dari sungai Cibanten. Bangunan pompa yang kokoh dan aliran air yang deras menjadi pemandangan yang menjanjikan bagi para petani.
Kunjungan ini menegaskan kembali peran strategis Kementerian Pertanian dalam mewujudkan program swasembada pangan nasional melalui modernisasi pertanian dan penerapan standar kualitas yang ketat.
Dengan terus mengoptimalkan pemanfaatan irigasi perpompaan, Kementerian Pertanian dan BRMP Banten bertekad untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.